CIANJUR, BALI EXPRESS- Azka, seorang bocah berusia 4 tahun berhasil ditemukan selamat, usai 3 hari 2 malam terperangkap reruntuhan rumahnya yang ambruk akibat gempa bumi pada Senin (21/11) siang.
Meski, selama 60 jam terkurung dalam reruntuhan dan kesunyian panjang, tanpa makan dan minum, bocah kecil ini ditemukan selamat oleh tim SAR. Namun tidak demikian dengan ibu kandungnya yang sebelumnya ditemukan dalam kondisi meninggal. Neneknya yang serumah dengannya, hingga Rabu (23/11) siang juga belum ditemukan.
“Kasihan (anak) ini,” dua kata terucap dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Mahfud MD, saat menjenguk Azka Maulana Malik di RSUD Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11).
Azka merupakan salah satu dari 151 orang yang dinyatakan hilang oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berdasarkan data Selasa (22/11). Namun Azka berhasil ditemukan pada Rabu (23/11), pukul 11.15 WIB di rumahnya yang ambruk.
Bocah tersebut merupakan warga dari Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Adapun Kecamatan Cugenang merupakan wilayah paling parah terdampak akibat gempa yang terjadi pada Senin (21-11), pukul 13.21 WIB.
Untungnya, bangunan rumahnya yang ambruk itu tidak menimpa Azka dan menimbulkan luka. Pasalnya, tembok yang ambruk di rumah Azka masih tertahan oleh tembok yang setengahnya telah ambruk, sehingga menciptakan ruang sempit, tempat di mana Azka “hilang”.
Kini Azka telah selamat dan menjalani perawatan medis di RSUD Cianjur yang terletak di Tenda C. Adapun pasien korban gempa di RSUD Cianjur memang dirawat di luar gedung guna mengantisipasi gempa.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa anak laki-laki tersebut ditemukan dalam kondisi masih hidup setelah tiga hari terjebak direruntuhan bangunan. “Jadi, dalam proses pencarian kemarin (23/11), tim di lapangan, saat membongkar puing-puing ternyata ditemukan seorang korban anak berusia 5 tahun, alhamdulillah masih hidup,” ujar Dedi Kamis, (24/11).
Menurut Dedi, proses pencarian dan evakuasi akan terus dilakukan dengan kolaborasi lintas sektoral seperti BNPB, Basarnas, TNI, Polri, dan para relawan. Tak hanya itu, personel Polri juga dikerahkan untuk memberikan trauma healing kepada seluruh korban gempa Cianjur.