29.8 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Tidak Ada Keterangan Resmi WHO soal  Nama Varian Delmicron

JAKARTA, BALI EXPRESS – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 sekaligus Duta Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro menegaskan, tidak ada keterangan resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai penamaan varian Delmicron.

Reisa mengatakan sejauh ini penamaan mutasi SARS-CoV-2 berasal dari abjad Yunani. “WHO sampai sejauh ini memberikan penamaan SARS-CoV-2 dan mutasi yang baru berdasarkan penamaan dari abjad Yunani. Tidak ada keterangan resmi mengenai Delmicron,” ujar Reisa dalam pernyataan daring yang diikuti di Jakarta, Senin (27/12).

Menurut Reisa, varian Omicron merupakan mutasi Covid-19 yang saling berhubungan dengan varian sebelumnya, yaitu Delta. Begitu pula dengan Delta yang berhubungan dengan varian Alpha.

Meski demikian, Reisa mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati sebab virus Covid-19 mudah bermutasi. Sehingga dalam pencegahannya jangan sampai lengah dan melonggarkan protokol kesehatan.

Baca Juga :  Spekulasi Jabatan Presiden Jokowi Berakhir, Pemilu 14 Februari 2024

Selain itu, katanya, masyarakat harus mengecek terlebih dahulu kebenaran informasi mengenai Delmicron, sebelum menyebarkannya.

“Delmicron harus dicek dulu informasinya, benar atau tidak. Banyak sumber pemerintah yang dapat digunakan untuk mengecek, seperti kemenkes.go.id dan covid19.go.id,” ujar Reisa.

Dengan adanya varian baru Covid-19 yang mulai muncul, Reisa mengimbau masyarakat untuk tidak stres berlebihan, namun tetap waspada terhadap penyebarannya.

Selain itu, masyarakat diimbau melakukan cara pencegahan paling optimal, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan yang konsisten dan disiplin.

Apabila akan bepergian, masyarakat diimbau untuk memilih lokasi tujuan yang mengaplikasikan PeduliLindungi dan menjalankan CHSE. Kemudian untuk menggabungkan perlindungan diri dengan memakai masker serta mengikuti vaksinasi.

Sebelumnya, pakar ilmu kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan Delmicron bukan penamaan ilmiah dari varian baru SARS-CoV-2.

Baca Juga :  Sejumlah Pejabat Dicekal, KPK Geledah Kantor Kemensos Terkait Bansos

Keterangan tersebut, menurutnya, sejauh ini hanya pendapat seorang dokter yang kebetulan diwawancara salah satu media, dan Delmicron bukan tertera dalam bentuk tulisan ilmiah.

Kata dia, sejauh ini bukanlah varian baru, melainkan pasien yang terserang varian Delta dan varian Omicron, sehingga diduga cepat menular dan keluhannya tidak ringan. Namun sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menjelaskan hal tersebut. (ant)


JAKARTA, BALI EXPRESS – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 sekaligus Duta Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro menegaskan, tidak ada keterangan resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai penamaan varian Delmicron.

Reisa mengatakan sejauh ini penamaan mutasi SARS-CoV-2 berasal dari abjad Yunani. “WHO sampai sejauh ini memberikan penamaan SARS-CoV-2 dan mutasi yang baru berdasarkan penamaan dari abjad Yunani. Tidak ada keterangan resmi mengenai Delmicron,” ujar Reisa dalam pernyataan daring yang diikuti di Jakarta, Senin (27/12).

Menurut Reisa, varian Omicron merupakan mutasi Covid-19 yang saling berhubungan dengan varian sebelumnya, yaitu Delta. Begitu pula dengan Delta yang berhubungan dengan varian Alpha.

Meski demikian, Reisa mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati sebab virus Covid-19 mudah bermutasi. Sehingga dalam pencegahannya jangan sampai lengah dan melonggarkan protokol kesehatan.

Baca Juga :  Penularan Covid-19 Dinilai Sudah Menurun Mendekati Standar Aman WHO

Selain itu, katanya, masyarakat harus mengecek terlebih dahulu kebenaran informasi mengenai Delmicron, sebelum menyebarkannya.

“Delmicron harus dicek dulu informasinya, benar atau tidak. Banyak sumber pemerintah yang dapat digunakan untuk mengecek, seperti kemenkes.go.id dan covid19.go.id,” ujar Reisa.

Dengan adanya varian baru Covid-19 yang mulai muncul, Reisa mengimbau masyarakat untuk tidak stres berlebihan, namun tetap waspada terhadap penyebarannya.

Selain itu, masyarakat diimbau melakukan cara pencegahan paling optimal, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan yang konsisten dan disiplin.

Apabila akan bepergian, masyarakat diimbau untuk memilih lokasi tujuan yang mengaplikasikan PeduliLindungi dan menjalankan CHSE. Kemudian untuk menggabungkan perlindungan diri dengan memakai masker serta mengikuti vaksinasi.

Sebelumnya, pakar ilmu kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan Delmicron bukan penamaan ilmiah dari varian baru SARS-CoV-2.

Baca Juga :  WHO Uji Tiga Obat Baru Covid-19

Keterangan tersebut, menurutnya, sejauh ini hanya pendapat seorang dokter yang kebetulan diwawancara salah satu media, dan Delmicron bukan tertera dalam bentuk tulisan ilmiah.

Kata dia, sejauh ini bukanlah varian baru, melainkan pasien yang terserang varian Delta dan varian Omicron, sehingga diduga cepat menular dan keluhannya tidak ringan. Namun sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menjelaskan hal tersebut. (ant)


Most Read

Artikel Terbaru