BANGLI, BALI EXPRESS- Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli melanjutkan program pentas kreasi seni dan budaya di Alun-Alun Bangli tahun ini. Pementasannya dikemas lebih menarik dan berkualitas, sehingga bisa menghibur pengunjung alun-alun.
Kepala Disdikpora Kabupaten Bangli I Komang Pariartha mengatakan, mereka yang bisa pentas masih sama dengan tahun 2022, yakni sekolah TK hingga perguruan tinggi. Hanya saja, pementasan tidak lagi saban Sabtu seperti tahun lalu. Berdasarkan hasil evaluasi, diputuskan dilaksanakan setiap bulan. “Pentas tetap hari Sabtu, tapi diadakan setiap bulan,” jelas Pariartha, Minggu (29/1).
Pariartha yakin pergelaran tahun ini bisa lebih menarik. Sebab pementasan diatur per kecamatan, boleh juga gabungan sekolah dalam satu gugus, tergantung kondisi sekolah. “Seperti kemarin (Sabtu lalu), SMP se- Kecamatan Tembuku, jadi lebih berkreasi, berkualitas. Lebih banyak sekolah tampil bisa berkolaborasi,” tambah pejabat asal Desa Tamanbali, Bangli ini.
Selain itu, lanjut Pariartha, tidak ada acara seremonial. Tahun lalu, sebelum pentas yang dijadwalkan mulai pukul 18.00, terlebih dulu ada laporan soal pementasan, sambutan dari pejabat serta undangan disiapkan kursi. Tak jarang, ketika mereka yang akan tampil sudah siap, justru harus menunggu undangan. “Sekarang lesehan bersama masyarakat. Jam 6 langsung mulai, tidak perlu menunggu undangan,” tegasnya.
Seperti diketahui, program itu dijalankan dalam rangka memberikan ruang bagi sekolah untuk menunjukkan potensi seni dan budaya. Alun-alun yang banyak pengunjungnya agar dimanfaatkan untuk melatih mental di atas panggung.
Di sisi lain, masyarakat yang datang juga bisa terhibur. Oleh karena itu, dinas setempat tidak mengatur secara spesifik materi seni maupun budaya yang ditampilkan. Bebas. Terpenting sesuai pakem, tidak ada yang dilanggar. “Seni tari, seni vokal, boleh,” kata mantan Staf Ahli Bupati Bangli ini.
Bagaimana dengan anggaran pentasnya? Kata Pariartha, tiap-tiap sekolah menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Disdikpora tidak ada merancang anggaran untuk itu. Seperti diketahui, program ini berjalan sejak 2022. (wan)