SURABAYA, BALI EXPRESS – Pandangan Suharsono masih terlihat kosong kemarin (5/2). Dia belum bisa melupakan almarhumah istrinya, Pasri, yang ditemukan meninggal pada Kamis (2/2) di kamar kos Jalan Simo Gunung Barat Tol III.
Dia menaruh harapan cukup besar kepada aparat kepolisian agar pelaku segera ditangkap. Hingga kemarin, garis polisi masih terpasang di kos tempat Pasri ditemukan tak bernyawa. Setiap kali melihat ke dalam kamar, pria 53 tahun itu selalu terbayang istrinya. Dia pun memilih tidur di gang kecil di antara dua rumah tetangganya.
Suharsono masih tidak menyangka ada orang yang tega menghabisi istrinya dengan keji. “Saya berharap (pelaku) segera tertangkap dan dihukum berat. Dihukum mati,” ucapnya.
Pria yang bekerja sebagai petugas sekuriti di salah satu perumahan elite Surabaya Barat itu tidak memiliki firasat atau gambaran tentang pelaku. Sebab, motifnya belum jelas. Selama ini, mereka juga tidak pernah terlibat masalah dengan siapa pun. “Barang-barang juga tidak ada yang hilang. Jadi, tidak tahu apa motifnya,” kata dia.
Masalahnya, tidak ada tetangga yang melihat atau mendengar keributan sebelum kejadian. Karena itu, belum ada petunjuk spesifik tentang siapa terduga pelaku yang melukai Pasri hingga meninggal.
Sucipto, tetangga kos Suharsono, mengaku sempat melihat ada dua orang tidak dikenal yang memarkir motor di depan pintu kos. Kebetulan, motor yang dibawa dua orang itu juga menghalangi pintunya. “Waktu itu anak saya mau keluar ngopi. Dua orang itu tidak tahu ke mana, kayaknya mau cari kontrakan,” terangnya.
Sampai saat ini, polisi belum juga mengantongi ciri-ciri pelaku. Bukti dan petunjuk masih dikumpulkan. Kanitresmob Polrestabes Surabaya AKP Zainul Abidin menyatakan, penyelidikan masih berlangsung. “Kami fokus menuntaskan perkara ini. Karena ini urusan nyawa,” ucapnya.
Mantan Kanitreskrim Polsek Tegalsari itu tidak mau berandai-andai terkait kemungkinan orang dekat yang menjadi pelakunya. Pihaknya masih berfokus mengumpulkan bukti. (jpg/wid)