29.8 C
Denpasar
Wednesday, March 22, 2023

Satu Keluarga Tertimbun Reruntuhan di Warung

CIANJUR, BALI EXPRESS -Gempa Bumi 5,8 magnitudo yang terjadi di Cianjur, Senin (21/11), pukul 13.21 WIB menyebabkan tiga titik di Kecamatan Cugenang mengalami longsor. Material longsoran menutup jalan, sehingga arus lalulintas lumpuh tak bisa dilalui kendaraan dari arah Puncak Bogor maupun sebaliknya.

Berdasarkan pantauan Radar Cianjur di lokasi, ada satu keluarga yang tertimbun di sebuah warung di pinggir Jalan Raya Cugenang. Material longsoran juga menimbun beberapa mobil yang terparkir di pinggir jalan.

Salah satu pengendara sepeda motor, Deni,46, mengatakan, ia terpaksa harus melewati jalan Simpang Galudra mengingat jalan menuju arah Cianjur ditutup. “Jalan sini karena ditutup ada longsor nutup jalan,” katanya.

Baca Juga :  Demi Anak Bisa Daring, Kejari Garut Bebaskan Tuntutan Pencuri HP

Ia mengaku berupaya untuk dapat keluar dari kemacetan karena khawatir dengan keluarganya. “Saya dengar di rumah saya dikawasan Cianjur Kota terdampak gempa sehingga buru-buru untuk pulang,” tandasnya.

Getaran gempa mengguncang kota Bandung, pukul 13.21 WIB, akibatnya warga berlarian keluar rumah. Bahkan karyawan perkantoran di jalan Riau kota Bandung berhamburan keluar kantor saat gempa mengguncang.

Salah satu ibu rumah tangga di kawasan Bandung Timur, Niar yang tengah tidur siang pun terbangun akibat gempa tersebut.

“Gempa terasa sekali, warga di komplek kami pada keluar rumah, ” jelas Niar saat dihubungi, senin 21 November 2022.

Informasi yang dihimpun dari BMKG, pusat gempa di Kabupaten Cianjur, dengan kekuatan 5,6 SR (skala richter).

Baca Juga :  Komisi II Dorong Jabar Jadi Penghasil Bibit dan Benih Ikan Terbaik

Warga di Kabupaten Bandung Barat pun, melaporkan hal yang sama, dimana getaran gempa terasa sampai 7 detik.

Bahkan juga dirasakan sampai, di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta, terlihat orang-orang berhamburan keluar dari ruangan saat getaran terjadi. “Gempa, ya? Gempa?” tanya orang-orang saat keluar dari ruangan. Di sisi lain, orang-orang yang berada di luar ruangan pun merasakan hal yang sama.

“Gempa! Itu kursinya getar-getar,” kata Deni, salah seorang yang tadinya sedang duduk santai. Ia seketika berdiri saat getaran terjadi.

Selang dua menit terjadi getaran tersebut, orang-orang sudah keluar dari ruangan untuk saling memastikan keadaan. (jpg/art)

 


CIANJUR, BALI EXPRESS -Gempa Bumi 5,8 magnitudo yang terjadi di Cianjur, Senin (21/11), pukul 13.21 WIB menyebabkan tiga titik di Kecamatan Cugenang mengalami longsor. Material longsoran menutup jalan, sehingga arus lalulintas lumpuh tak bisa dilalui kendaraan dari arah Puncak Bogor maupun sebaliknya.

Berdasarkan pantauan Radar Cianjur di lokasi, ada satu keluarga yang tertimbun di sebuah warung di pinggir Jalan Raya Cugenang. Material longsoran juga menimbun beberapa mobil yang terparkir di pinggir jalan.

Salah satu pengendara sepeda motor, Deni,46, mengatakan, ia terpaksa harus melewati jalan Simpang Galudra mengingat jalan menuju arah Cianjur ditutup. “Jalan sini karena ditutup ada longsor nutup jalan,” katanya.

Baca Juga :  BRI Gerak Cepat Bangun Posko Kesehatan & Bagikan Ribuan Nasi Bungkus

Ia mengaku berupaya untuk dapat keluar dari kemacetan karena khawatir dengan keluarganya. “Saya dengar di rumah saya dikawasan Cianjur Kota terdampak gempa sehingga buru-buru untuk pulang,” tandasnya.

Getaran gempa mengguncang kota Bandung, pukul 13.21 WIB, akibatnya warga berlarian keluar rumah. Bahkan karyawan perkantoran di jalan Riau kota Bandung berhamburan keluar kantor saat gempa mengguncang.

Salah satu ibu rumah tangga di kawasan Bandung Timur, Niar yang tengah tidur siang pun terbangun akibat gempa tersebut.

“Gempa terasa sekali, warga di komplek kami pada keluar rumah, ” jelas Niar saat dihubungi, senin 21 November 2022.

Informasi yang dihimpun dari BMKG, pusat gempa di Kabupaten Cianjur, dengan kekuatan 5,6 SR (skala richter).

Baca Juga :  Komisi II Dorong Jabar Jadi Penghasil Bibit dan Benih Ikan Terbaik

Warga di Kabupaten Bandung Barat pun, melaporkan hal yang sama, dimana getaran gempa terasa sampai 7 detik.

Bahkan juga dirasakan sampai, di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta, terlihat orang-orang berhamburan keluar dari ruangan saat getaran terjadi. “Gempa, ya? Gempa?” tanya orang-orang saat keluar dari ruangan. Di sisi lain, orang-orang yang berada di luar ruangan pun merasakan hal yang sama.

“Gempa! Itu kursinya getar-getar,” kata Deni, salah seorang yang tadinya sedang duduk santai. Ia seketika berdiri saat getaran terjadi.

Selang dua menit terjadi getaran tersebut, orang-orang sudah keluar dari ruangan untuk saling memastikan keadaan. (jpg/art)

 


Most Read

Artikel Terbaru