26.5 C
Denpasar
Wednesday, June 7, 2023

Kesal Tak Dihargai, Anggota Dewan Garut Ngamuk dan Banting Mic

GARUT, BALI EXPRESS- Merasa tidak dihargai oleh Ketua DPRD Garut, anggota dewan Garut ngamuk dan banting mic. Itu terlihat dalam video viral yang beredar di masyarakat, Selasa (26/7).

Dalam video juga terlihat anggota DPRD bernama Juju Hartati dari Fraksi PDI Perjuangan berada dalam sebuah ruangan bersama dengan anggota dewan lainnya. Sedangkan di bagian lainnya juga terlihat sejumlah pimpinan dan staf Setwan.

Juju Hartati terlihat begitu kesal. Ia pun langsung berdiri sambil mengungkapkan kekesalannya. Tak hanya itu, Juju Hartati juga terlihat sampai membantingkan mic yang ada di atas mejanya hingga berkali-kali. Kericuhan itu baru berhenti setelah Juju Hartati dibawa ke luar ruangan oleh sejumlah anggota dewan lainnya.

Ketika dikonfirmasi terkait beredarnya video tersebut, Juju yang juga anggota Komisi 2 DPRD Garut, membenarkan jika wanita yang tengah ngamuk dalam video itu adalah dirinya. Ia pun menyatakan alasan kenapa saat itu dia sampai bisa ngamuk.

Baca Juga :  Tidak Berpotensi Tsunami, Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Jember

“Benar, tadi saya memang ngamuk di salah satu ruangan yang ada di gedung DPRD Garut. Hal ini karena saya kesal terhadap ketua dewan yang sama sekali tidak aspiratif dan tak menghargai orang lain,” ujar Juju dikutip dari Pojoksatu.

Dikatakannya, kekesalannya terhadap Ketua DPRD Garut, Euis Ida muncul begitu saja setelah melihat sikapnya yang dinilainya sama sekali tak mencerminkan sebagai seorang pimpinan. Euis dinilai terlalu meremehkan anggota dewan yang lain dan sama sekali tak mau menerima aspirasi dari masyarakat Garut.

Selaku Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda), tuturnya, saat itu dirinya mencoba memberikan laporan kepada Ketua Dewan terkait perda apa saja yang akan diselesaikan tahun 2022 ini.

Adapun perda yang akan diselesaikan untuk tahun ini ada tiga yakni perda tentang pesantren, perda tentang nama jalan, serta perda tentang pelestarian domba Garut.

Baca Juga :  Menang Gugatan di Tingkat Kasasi, Dokter Subuh Terima Pesangon

Namun ketika membahas tentang perda pelestarian domba Garut, tuturnya, Euis seolah tak mau menerima. Dia langsung memotong pembicaraannya dengan mengatakan perda tersebut tak penting.

Padahal sebelumnya ketiga perda itu telah disepakati karena memang dijaring dari aspirasi masyarakat dan dinilai sangat perlu.

“Ketiga perda ini kan sangat perlu dan merupakan aspirasi murni dari masyarakat. Selain itu ketiga perda ini juga sudah dibuat naskah akademiknya dengan biaya masing-masing Rp 50 juta, tapi kenapa tiba-tiba mau dipatahkan oleh ketua dewan. Ini kan penghamburan anggaran,” katanya.

Selain, diakui Juju, dia juga kesal melihat sikap ketua dewan yang seolah menganggap tak penting apa yang saat itu tengah disampaikannya. Ketua dewan malah menanggapinya sambil makan. Ketua dewan juga menyebut hal itu tak penting karena saat itu dia sedang membahas rencana pemberangkatan ke Bali.






Reporter: Wiwin Meliana

GARUT, BALI EXPRESS- Merasa tidak dihargai oleh Ketua DPRD Garut, anggota dewan Garut ngamuk dan banting mic. Itu terlihat dalam video viral yang beredar di masyarakat, Selasa (26/7).

Dalam video juga terlihat anggota DPRD bernama Juju Hartati dari Fraksi PDI Perjuangan berada dalam sebuah ruangan bersama dengan anggota dewan lainnya. Sedangkan di bagian lainnya juga terlihat sejumlah pimpinan dan staf Setwan.

Juju Hartati terlihat begitu kesal. Ia pun langsung berdiri sambil mengungkapkan kekesalannya. Tak hanya itu, Juju Hartati juga terlihat sampai membantingkan mic yang ada di atas mejanya hingga berkali-kali. Kericuhan itu baru berhenti setelah Juju Hartati dibawa ke luar ruangan oleh sejumlah anggota dewan lainnya.

Ketika dikonfirmasi terkait beredarnya video tersebut, Juju yang juga anggota Komisi 2 DPRD Garut, membenarkan jika wanita yang tengah ngamuk dalam video itu adalah dirinya. Ia pun menyatakan alasan kenapa saat itu dia sampai bisa ngamuk.

Baca Juga :  PDIP Soroti Lahan Pabrik PT Mitra Prodin, Golkar Minta Waspadai Ancaman Siber

“Benar, tadi saya memang ngamuk di salah satu ruangan yang ada di gedung DPRD Garut. Hal ini karena saya kesal terhadap ketua dewan yang sama sekali tidak aspiratif dan tak menghargai orang lain,” ujar Juju dikutip dari Pojoksatu.

Dikatakannya, kekesalannya terhadap Ketua DPRD Garut, Euis Ida muncul begitu saja setelah melihat sikapnya yang dinilainya sama sekali tak mencerminkan sebagai seorang pimpinan. Euis dinilai terlalu meremehkan anggota dewan yang lain dan sama sekali tak mau menerima aspirasi dari masyarakat Garut.

Selaku Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda), tuturnya, saat itu dirinya mencoba memberikan laporan kepada Ketua Dewan terkait perda apa saja yang akan diselesaikan tahun 2022 ini.

Adapun perda yang akan diselesaikan untuk tahun ini ada tiga yakni perda tentang pesantren, perda tentang nama jalan, serta perda tentang pelestarian domba Garut.

Baca Juga :  Tabrak Bangkai Kapal, Kapal KM21 Angkut Kendaraan Tenggelam

Namun ketika membahas tentang perda pelestarian domba Garut, tuturnya, Euis seolah tak mau menerima. Dia langsung memotong pembicaraannya dengan mengatakan perda tersebut tak penting.

Padahal sebelumnya ketiga perda itu telah disepakati karena memang dijaring dari aspirasi masyarakat dan dinilai sangat perlu.

“Ketiga perda ini kan sangat perlu dan merupakan aspirasi murni dari masyarakat. Selain itu ketiga perda ini juga sudah dibuat naskah akademiknya dengan biaya masing-masing Rp 50 juta, tapi kenapa tiba-tiba mau dipatahkan oleh ketua dewan. Ini kan penghamburan anggaran,” katanya.

Selain, diakui Juju, dia juga kesal melihat sikap ketua dewan yang seolah menganggap tak penting apa yang saat itu tengah disampaikannya. Ketua dewan malah menanggapinya sambil makan. Ketua dewan juga menyebut hal itu tak penting karena saat itu dia sedang membahas rencana pemberangkatan ke Bali.






Reporter: Wiwin Meliana

Most Read

Artikel Terbaru