DENPASAR, BALI EXPRESS- PT Pertamina angkat bicara terkait insiden terbakarnya MT Kristin pada pukul 14.50 Wita di Perairan Barat Pulau Lombok atau Selat Lombok yang menelan korban nyawa, Minggu (26/3).
Menurut Pjs. Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan, MT Kristin merupakan kapal charter dari PT Pertamina Internasional Shipping. MT Kristin tersebut membawa muatan sebanyak 5.900 kiloliter (KL) Pertalite.
Sedianya, kata dia, kapal tersebut akan melakukan loading sejumlah 2.700 KL ke Terminal BBM (bahan bakar minyak) Ampenan dan sisanya sejumlah 3.200 KL akan melanjutkan perjalanan ke Terminal BBM Sanggaran. Berdasarkan koordinasi dan kerjasama Pertamina, PT Pelindo, Syahbandar, serta pihak terkait, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 Wita pada Minggu (26/3).
“Awak kapal dalam kapal tersebut berjumlah 17 orang. Yang ditemukan 14 orang dalam posisi selamat,” katanya. Adanya insiden ini, Taufiq menekankan, masyarakat di Pulau Bali dan Pulau Lombok khususnya, tidak perlu khawatir, karena stok BBM, khususnya Pertalite dalam keadaan aman dan tidak terganggu atas insiden terbakarnya MT Kristin tersebut.
Pihaknya menyebutkan, sehari-hari Terminal BBM Ampenan total melayani BBM hingga 1.200 KL Pertalite per hari ke 64 SPBU yang ada di Pulau Lombok. Sampai dengan pukul 12.00 Wita, penyaluran telah terlaksana diatas 60 persen dari jumlah tersebut dan akan terus bertambah sampai menjadi 100 persen.
Sementara itu, Tim pencarian dan pertolongan (SAR) berhasil menemukan satu orang korban tewas. “Korban ditemukan di atas kapal pada Senin dini hari sekitar pukul 04.20 Wita. Kondisi badan sudah tidak utuh karena hangus terbakar,” kata Humas Kantor SAR Mataram I Gusti Lanang Wiswananda di Mataram, Senin, (27/3). Ia mengatakan jenazah yang belum diketahui identitasnya tersebut dievakuasi ke tug boat Samudra, kemudian dibawa ke Pelabuhan Gilimas Lembar, di Kabupaten Lombok Barat.
“Jenazah korban kemudian dibawa dari Kapal Baladewa di Pelabuhan Gilimas ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Mataram,” ujarnya.
Hingga saat ini, kata Lanang, tim SAR gabungan masih melakukan pengecekan di atas kapal untuk mencari dua korban lainnya yang masih hilang. Kapal MT Kristin pengangkut BBM Pertamina terbakar di perairan laut barat Pulau Lombok pada 26 Maret 2023 pukul 14.50 Wita. (ika/jpg/art)