28.7 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Soal Sandiaga Dipinang, Sekjen Nasdem: Kesannya Lebih Pantas dari AHY

BALI EXPRESS – Pernyataan Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindoan yang menolak Sandiaga Uno dipasangkan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 ditanggapi oleh Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella.

Dalam podcast Akbar Faizal Uncensored, Kamis (16/3), Rio Capella mengungkap, ketika Nasdem menawar Sandiaga menjadi wakil Anies Baswedan maka kesan yang muncul adalah Sandiaga lebih pantas dibanding AHY.

“Kalau memang lebih dari pantas (Read-AHY mendampingi Anies), seharusnya tidak ada lagi nama Sandiaga,” ujarnya.

Lebih lanjut Rio Capella menilai, Partai Gerindra memiliki stok kader yang banyak untuk calon presiden maupun calon wakil presiden berikutnya. Menurutnya, salah satu kader Gerindra yang sangat diperhitungkan adalah Sandiaga Uno.

“Kebesaran jiwa seorang Sandiaga sama seperti Pak Prabowo. Bagaimana ia berproses sebelumnya menjadi calon gubernur, kemudian tiba-tiba menjadi wakil gubernur, karena si Anies menjadi gubernurnya, bagi Sandi ga ada masalah. Kemudian saat jadi wagub, Sandi ditarik menjadi cawapres yang mengeluarkan biaya lebih banyak dibanding calon yang lain, ya Sandi biasa saja. Kemudian ia tidak dicalonkan menjadi menteri, ya Sandi diam aja sampai kemudian diangkat menjadi menteri,” jelas Rio.

Baca Juga :  PPDP Klungkung Temukan Tiga Ribu TMS

Menurut Rio, penolakan tegas Prabowo untuk Nasdem meminang Sandiaga adalah hal yang wajar karena tidak mungkin ia menyodorkan kadernya kepada partai lain untuk menjadi competitor pada pilpres mendatang.

“Itu artinya apa, Sandiaga adalah the next leader. Ia patut diperhitungkan nantinya,” jelasnya.

Rio Capella menyebut, Koalisi Perubahan belum selesai dengan urusan cawapres karena kader yang ada dalam koalisi dinilai belum memenuhi syarat menjadi wakil presiden mendampingi Anies.

“Ketika ada upaya mendatangi Sandiaga, itu karena kader kita belum memenuhi syarat selengkap Sandiaga, baik dari sisi logistiknya, sisi penerimaan di masyarakat. Artinya, ada kesan yang ditimbulkan bahwa AHY belum sepenuhnya diterima di Koalisi Perubahan untuk menjadi cawapres sehingga berusaha mencari alternatif,” paparnya.

Baca Juga :  Surya Paloh Tak Masalah AHY jadi Cawapres Anies

Pihaknya juga memuji kebesaran hati Prabowo yang menghormati jalan politik yang diambil Nasdem dan Gerindra.

“Kalau saya sebagai Pak Prabowo pasti marah, apa-apaan mengajak kader saya untuk menjadi cawapres di partai lain. Tetapi dengan kebesaran hatinya beliau justru menghormati Anies sebagai capres Nasdem,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh melakukan kunjungan ke kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan itu ada isu yang menyeruak bahwa Surya Paloh meminta izin kepada Prabowo untuk meminang Sandiaga Uno untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan.






Reporter: Wiwin Meliana

BALI EXPRESS – Pernyataan Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindoan yang menolak Sandiaga Uno dipasangkan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 ditanggapi oleh Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella.

Dalam podcast Akbar Faizal Uncensored, Kamis (16/3), Rio Capella mengungkap, ketika Nasdem menawar Sandiaga menjadi wakil Anies Baswedan maka kesan yang muncul adalah Sandiaga lebih pantas dibanding AHY.

“Kalau memang lebih dari pantas (Read-AHY mendampingi Anies), seharusnya tidak ada lagi nama Sandiaga,” ujarnya.

Lebih lanjut Rio Capella menilai, Partai Gerindra memiliki stok kader yang banyak untuk calon presiden maupun calon wakil presiden berikutnya. Menurutnya, salah satu kader Gerindra yang sangat diperhitungkan adalah Sandiaga Uno.

“Kebesaran jiwa seorang Sandiaga sama seperti Pak Prabowo. Bagaimana ia berproses sebelumnya menjadi calon gubernur, kemudian tiba-tiba menjadi wakil gubernur, karena si Anies menjadi gubernurnya, bagi Sandi ga ada masalah. Kemudian saat jadi wagub, Sandi ditarik menjadi cawapres yang mengeluarkan biaya lebih banyak dibanding calon yang lain, ya Sandi biasa saja. Kemudian ia tidak dicalonkan menjadi menteri, ya Sandi diam aja sampai kemudian diangkat menjadi menteri,” jelas Rio.

Baca Juga :  Tjahjo Kumolo Usulkan ASN Tersangkut Jual Beli Vaksin Covid-19 Dipecat

Menurut Rio, penolakan tegas Prabowo untuk Nasdem meminang Sandiaga adalah hal yang wajar karena tidak mungkin ia menyodorkan kadernya kepada partai lain untuk menjadi competitor pada pilpres mendatang.

“Itu artinya apa, Sandiaga adalah the next leader. Ia patut diperhitungkan nantinya,” jelasnya.

Rio Capella menyebut, Koalisi Perubahan belum selesai dengan urusan cawapres karena kader yang ada dalam koalisi dinilai belum memenuhi syarat menjadi wakil presiden mendampingi Anies.

“Ketika ada upaya mendatangi Sandiaga, itu karena kader kita belum memenuhi syarat selengkap Sandiaga, baik dari sisi logistiknya, sisi penerimaan di masyarakat. Artinya, ada kesan yang ditimbulkan bahwa AHY belum sepenuhnya diterima di Koalisi Perubahan untuk menjadi cawapres sehingga berusaha mencari alternatif,” paparnya.

Baca Juga :  Sah, Wibawa Jadi Anggota DPRD Klungkung

Pihaknya juga memuji kebesaran hati Prabowo yang menghormati jalan politik yang diambil Nasdem dan Gerindra.

“Kalau saya sebagai Pak Prabowo pasti marah, apa-apaan mengajak kader saya untuk menjadi cawapres di partai lain. Tetapi dengan kebesaran hatinya beliau justru menghormati Anies sebagai capres Nasdem,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh melakukan kunjungan ke kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan itu ada isu yang menyeruak bahwa Surya Paloh meminta izin kepada Prabowo untuk meminang Sandiaga Uno untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan.






Reporter: Wiwin Meliana

Most Read

Artikel Terbaru