BALI EXPRESS – Kunjungan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ke kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu menjadi sorotan. Pasalnya, dalam kunjungan itu ada isu yang menyeruak bahwa Surya Paloh meminta izin kepada Prabowo untuk meminang Sandiaga Uno untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan.
Prabowo secara tegas menolak wacana untuk memasangkan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno, dengan Anies Baswedan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dia menyatakan Sandiaga akan tetap mengikuti keputusan Gerindra selama dia berada di partai itu. Ia menegaskan bahwa Partai Gerindra sudah mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Sedangkan Anies Baswedan diusung sebagai capres oleh Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS.
Permintaan Surya Paloh untuk meminang Sandiago Uno kepada Gerindra, dinilai aneh oleh politisi Akbar Faizal. Dalam podcast Akbar Faizal Uncensored yang diunggah, Kamis (16/3), Akbar mengatakan bahwa hal yang aneh terjadi pada kontestasi Pemilu 2024 yang akan datang. Sebab diketahui Nasdem telah membangun Koalisi Perubahan bersama Demokrat dan PKS tetapi justru meminta kader lain dari koalisi berbeda untuk menjadi calon wakil presidennya.
“Apa ini bukan hal yang aneh. Apalagi sebelum kunjungan ke Gerindra, Surya Paloh lebih dulu mengunjungi koalisinya, Partai Demokrat dan mengatakan bahwa AHY lebih dari pantas menjadi wakil presiden disandingkan dengan Anies Baswedan,” tanya Akbar Faizal kepada Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindoan dalam podcast tersebut.
Menanggapi hal itu, Jansen Sitindoan mengatakan, baru mendengar isu pinangangan Surya Paloh terhadap Sandiaga Uno. Namun pihaknya menegaskan, jika hal itu benar terjadi, Demokrat akan menolak nama Sandiaga disandingkan dengan Anies Baswedan.
“Dari awal kan kami sudah sepakat bahwa ini namanya Koalisi Perubahan dan Bang Sandi adalah kolaborasi. Jadi kami di Demokrat pasti menolak karena bagi kami Bang Sandi bukan bagian dari tokoh perubahan,” jelasnya.
Lebih lanjut Jansen mengatakan, sejak awal Koalisi Perubahan dibentuk dan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang, sepakat menyerahkan penentuan calon wakil presiden kepada Anies.
“Inikan menjadi aneh kalau di awal kita sepakat penentuan calon wakil presiden diserahkan ke Anies, tetapi tiba-tiba pak Surya Paloh datang untuk menawar Mas Sandi jadi wakilnya Anies,” ungkapnya.
Namun Jansen meyakini bahwa isu Surya Paloh ingin meminang Sandiaga menjadi wakil Anies tidak benar adanya. Kunjungan Surya Paloh ke kediaman Prabowo diyakini sebagai ajang silahturahmi untuk meredam suhu politik jelang pilpres 2024.
“Karena setelah pertemuan itu kan masing-masing pemimpin mengeluarkan pernyataan bahwa mereka menghormati jalan politik masing-masing. Yang jelas pemilu nanti lebih adem dari pemilu sebelumnya,” pungkasnya.