BALI EXPRESS, GIANYAR – Setelah melalui mekanisme penjaringan dan penyaringan di Partai Golkar, kemarin (28/7) Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah resmi menjadi bakal calon bupati dari Partai Golkar. Sebab siang kemarin Cok Ibah akhirnya didaftarkan DPD II Partai Golkar Gianyar ke Koalisi Gianyar Bangkit (KGB). Tak hanya itu, proses pendaftaran kemarin sekaligus menjadi penegasan sikap beberapa tokoh dari hampir semua puri di Ubud untuk mendukung Cok Ibah.
Pantauan kemarin menunjukkan, proses pendaftaran Cok Ibah ke KGB oleh Partai Golkar dimulai ketika massa pendukungnya berkumpul di Sekretariat DPD II Golkar Gianyar yang berada di sisi selatan Sport Centre Kebo Iwa. Tak berselang lama, Cok Ibah yang didampingi Tjokorda Ngurah Suyadnya (Cok Wah) tiba di markas beringin. Tak hanya Cok Wah, saat kedatangannya itu juga tampak pula beberapa tokoh dari beberapa puri dalam kaitannya dengan pasemetonan Puri Ubud. Tak hanya dari unsur keluarga Puri Ubud, dukungan juga datang dari AMPG, SOKSI, dan sayap Golkar lainnya, serta ratusan masyarakat.
Setelah beberapa saat berkumpul di Sekretariat DPD II Golkar Gianyar, prosesi dilanjutkan dengan acara persembahyangan di Padmasana. Setelah itu secara serentak Cok Ibah yang didampingi pengurus DPD II Golkar Gianyar, Cok Wah, dan para pendukung berjalan kaki menuju Sekretariat Bersama (Sekber) KGB di sisi utara Sport Centre Kebo Iwa.
Sedangkan di Sekber KGB sendiri saat itu sudah ikut menyambut Ketua KGB Tjokorda Anom Asmara Putra Sukawati, serta Penasehat KGB Made Artha Rimbawa. Selanjutnya prosesi dilakukan secara tertutup di ruang pertemuan Sekber KGB.
Usai proses pendaftaran, Cok Ibah menyatakan jika tahapan kemarin merupakan proses mekanisme penyerahan pendaftaran yang dilakukan Partai Golkar, dengan menyetor namanya sebagai bakal calon bupati. Setelah itu, proses penyaringan dan penentuan siapa bakal calon bupati yang akan diusung KGB, sudah menjadi ranah KGB untuk menentukan pilihannya.
“Hari ini sesuai mekanisme saja, yakni proses penyerahan pendaftaran. Jadi ada beberapa hal yang tadi dilengkapi, dalam arti sesuai dengan mekanisme untuk menentukan calon bupati dan wakil,” ucapnya.
Apakah dirinya sudah mengantongi dukungan dari pihak pasemetonan Puri Ubud. Politisi Golkar yang kini duduk sebagai anggota DPRD Bali ini mengatakan, jika dukungan tersebut bisa dilihat dari kehadiran-kehadiran tokoh-tokoh beberapa puri yang ada di Ubud. “Karena itu, saya sampaikan terimakasih, karena dukungan dari semeton Puri Ubud yang dibuktikan dengan kehadiran beliau-beliau. Kemudian semua kader Golkar, sayap Golkar, dan masyarakat, yang hadir dalam pendaftaran ini, dan mendoakan untuk kesukseskan KGB,” paparnya.
Namun dalam kesempatan kemarin, dia tidak secara gamblang menyebutkan, apakah hanya dirinya yang bakal dicalonkan Partai Golkar. Mengingat saat proses penjaringan di Partai Golkar, selain dirinya ada juga Made Dauh Wijana dan paket Dewa (Made Dana dan Dewa Wardana) yang turut mendaftar. “Sekarang saya datang didaftarkan Golkar sesuai hasil musyarawah. Dan sekarang setelah daftar, jelas saya milik KGB. Mengenai yang lain, sampai saat ini belum ada. Tapi masih ada waktu sampai 31 Juli. Jadi sementara saya sendiri,” terangnya.
Sedangkan terkait bakal calon wakilnya nanti, dikatakan olehnya, hal tersebut tentu melalui mekanisme KGB. Namun siapa yang terpilih, pihaknya akan melakukan komunikasi dan koordinasi, supaya visi dan misi sesuai, serta yang terpenting, yakni pasangan tersebut harus sepaham.
“(bakal calon wakil) sejujurnya saya tidak memikirkan birokrat apa politisi. Yang penting komitmennya sama, yakni menyelasaikan masalah di Gianyar. Karena ketika menjabat, masing-masing punya tupoksi sendiri. Jadi komitmen yang penting,” ungkapnya.
Sementara itu, Cok Wah yang dimintai tanggapannya terkait majunya Cok Ibah, dan kehadirannya kemarin langsung mengikrarkan diri, bahwa dirinya merupakan pendukung penuh Cok Ibah. Walaupun diakui olehnya, sebelumnya namanyalah yang didengung-dengungkan bakal maju sebagai bakal calon bupati dari Ubud. “Satu hal secara pribadi, Cok Wah yang dulu didengung-dengungkan, sekarang saya tetapkan dan saya luruskan, bahwa Coh Wah menaruh dukungannya pada satu calon dari Puri Ubud di Kabupaten Gianyar untk Pilbup nanti, yakni Tjokorda Raka Kerthyasa. Jadi mohon dukungan semua, dan itulah tanda ketulusan kami, Makanya kami datang ke sini menggunakan pakaian putih sebagai wujud ketulusan kami ngayah bagi Gianyar yang kami cintai,” ucapnya dengan suara lantang yang langsung disambut pendukungnya.
Disinggung mengenai arah keputusan KDS (Keluarga Dalem Sukawati) pada Pilbup nanti, Cok Wah menyatakan, dirinya sebagai perwakilan Cok Ibah mengaku kurang tepat untuk menanggapi hal tersebut. Tapi dia mempersilakan masyarakat melihat siapa saja yang hadir dalam acara pendaftaran Cok Ibah tersebut. Karena menurutnya hampir semua wakil dari masing-masing puri di Ubud hadir dalam pendaftaran kemarin.
“Jadi itu menegaskan, bahwa kami di Puri Ubud itu satu, tak ada istilah yang kedua, tak ada istilah yang ketiga. Jadi itu komitmen kami. Memang tak ada niat untuk mendahului daripada hasil kesepakatan bersama,” paparnya.
“Tapi ketika kami hadir di sini, didampingi dengan seluruh warga dan wakil daripada keluarga besar kami di Ubud, itu menandakan Puri Ubud itu satu dan siap untuk maju untuk Pilbup nanti. Kalau memang ada yang tak datang berarti (memang) tak ada di Bali. Jadi jangan dipelintir ya. Karena kenyataannya, ada semeton yang lagi di Belgia, ada juga di tempat lain,” katanya.
Di bagian lain Ketua KGB Tjokorda Anom Asmara Putra Sukawati menyatakan, sampai kemarin baru satu bakal calon yang resmi mendaftar, yakni Cok Ibah yang didaftarkan Partai Golkar. Kini pihaknya masih menunggu siapa selanjutnya yang bakal mendaftar hingga batas akhir pendaftaran 31 Juli nanti.
“Sampai saat ini baru satu saja. Tapi waktu masih panjang. Karena tahapan pengembalian formulir dan pendaftaran sampai 31 Juli ini,” katanya singkat.
“Namun begitu tahapan ini selesai, secepatnya kami akan proses untuk bisa mengerucut ke satu bakal calon bupati dan wakil bupati,” sambungnya.