BALI EXPRESS- Pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Istana Negara, Kamis (26/01) lalu masih menjadi teka-teki. Banyak yang menduga-duga teka-teki isi pembicaraan antara kedua belah pihak. Berbagai spekulasi pun berkembang, termasuk prediksi dari para pengamat politik.
Salah satunya oleh Jhon Sitorus. Melalui Twitter pribadinya @Miduk17, Minggu (29/01) Jhon menulis cuitan bahwa meninggal Anies Baswedan adalah pilihan terbaik bagi Partai Nasdem. Ia pun merinci beberapa alasan mengapa Nasdem harus meninggalkan Anies Baswedan.
Menurut Jhon, setelah Nasdem mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden yang diusung pada Pilpres 2024, suara partai makin merosot. Citra partai Nasdem makin buruk. Nasdem juga ditinggal oleh tokoh-tokoh berpengaruh, juga ditinggal konstituen yang dulu loyal.
Jhon juga mengungkap jika Anies Baswedan tidak mampu menarik suara electoral untuk Nasdem. Bahkan Anies dinilai dekat dengan ormas radikal.
“Elektabilitas Nasdem bahkan tak naik-naik meski sudah menunggangi Abas ke daerah-daerah dan rumah-rumah ibadah,” Cuit Jhon.
Lebih lanjut, Jhon mengungkap jika yang diuntungkan dari safari politik yang dilakukan Anies Baswedan adalah PKS dan Demokrat.
“Konstituen Abas Secara psikologis mengingatkan bahwa beban masa lalu antara Nasdem dan Abas di pilgub 2017 belum selesai,” imbuhnya.
Sebelumnya pertemuan mendadak Surya Paloh dengan Presiden Jokowi menimbulkan berbagai spekulasi. Rumor yang berhembus bahwa ada potensi Nasdem akan meninggalkan Anies Baswedan dari Koalisi.
Reporter: Wiwin Meliana
BALI EXPRESS- Pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Istana Negara, Kamis (26/01) lalu masih menjadi teka-teki. Banyak yang menduga-duga teka-teki isi pembicaraan antara kedua belah pihak. Berbagai spekulasi pun berkembang, termasuk prediksi dari para pengamat politik.
Salah satunya oleh Jhon Sitorus. Melalui Twitter pribadinya @Miduk17, Minggu (29/01) Jhon menulis cuitan bahwa meninggal Anies Baswedan adalah pilihan terbaik bagi Partai Nasdem. Ia pun merinci beberapa alasan mengapa Nasdem harus meninggalkan Anies Baswedan.
Menurut Jhon, setelah Nasdem mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden yang diusung pada Pilpres 2024, suara partai makin merosot. Citra partai Nasdem makin buruk. Nasdem juga ditinggal oleh tokoh-tokoh berpengaruh, juga ditinggal konstituen yang dulu loyal.
Jhon juga mengungkap jika Anies Baswedan tidak mampu menarik suara electoral untuk Nasdem. Bahkan Anies dinilai dekat dengan ormas radikal.
“Elektabilitas Nasdem bahkan tak naik-naik meski sudah menunggangi Abas ke daerah-daerah dan rumah-rumah ibadah,” Cuit Jhon.
Lebih lanjut, Jhon mengungkap jika yang diuntungkan dari safari politik yang dilakukan Anies Baswedan adalah PKS dan Demokrat.
“Konstituen Abas Secara psikologis mengingatkan bahwa beban masa lalu antara Nasdem dan Abas di pilgub 2017 belum selesai,” imbuhnya.
Sebelumnya pertemuan mendadak Surya Paloh dengan Presiden Jokowi menimbulkan berbagai spekulasi. Rumor yang berhembus bahwa ada potensi Nasdem akan meninggalkan Anies Baswedan dari Koalisi.
Reporter: Wiwin Meliana