GIANYAR, BALI EXPRESS – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar berani mengeluarkan modal Rp 200 juta membeli perahu karet.
Perahu tersebut selanjutnya disewakan kepada pemilik perusahaan rafting yang ada di desa setempat, sehingga dapat menambahkan pendapatan asli desa. Hal itu diungkapkan oleh Perbekel Kedewatan, I Dewa Gede Rai Dharmanta, Jumat (27/11).
Dikatakannya, modal yang dikeluarkan desa setempat mencapai Rp 200 juta untuk membeli 11 unit perahu karet. Pada awal merintisnya BUMDes setempat pada tahun 2017 lalu, dikatakan per tahun penghasilan perahu tersebut mencapai Rp 15 juta.
“Kami lihat potensi apa yang perlu dikembangkan, karena ada wisata rafting makanya ada keputusan untuk menyewakan perahu karet,” jelasnya.
Mantan Kepala Dusun Banjar Kedewatan ini, juga menyampaikan dari 11 perahu karet yang ada, saat ini sebagian yang disewa. Sebab kondisi pandemi, wisatawan domestik tidak terlalu banyak yang datang untuk rafting. Sehingga beberapa perahu masih disimpan. "Sebelum pandemi malah kerap kekurangan perahu, " ujarnya.
Rai Dharmanta menambahkan kedepannya akan melakukan kerjasama pada beberapa akomodasi pariwisata yang ada. Rencana kedepannya, segala keperluan alat tulis kantor yang diperlukan, BUMDes akan menyediakannya. Dengan demikian, lanjutnya, perputaran perekonomian di desa kian bergulir sebagai langkah membangkitkan roda perekonomian di tengah pandemi.
“Semuanya akan dikomunikasikan ketika pariwisata mulai bangkit. Selain desa dinas kami di sini juga bersinergi dengan desa adat dalam melakukan beberapa kebijakan yang ada. Dengan demikian hasilnya pun akan maksimal, sebab jika desa dinas tanpa desa adat tidak ada sinergitas sulit membangun desa,” tandasnya.
Termasuk dalam pendirian BUMDes, pihaknya merintis pada 2017 lalu dengan tekad bulat memajukan desa dan mensejahterakan des.
“Kami di desa juga rutin memberikan sembako kepada lanjut usia, dan hadiah pada siswa SD yang berprestasi se-Desa Kedewatan. Semuanya itu kami ambilkan dari BUMDes ini. Karena sumber daya manusianya yang kami tekankan dulu untuk maju, baru nanti menyusul infrastrukturnya,” tegas Rai Dharmanta.