DENPASAR, BALI EXPRESS-Sidang I Gede Ari Astina atau Jerinx dalam kasus ujaran kebencian telah usai di PN Denpasar. Dibalik suksesnya sidang heboh itu, ternyata ada sosok jaksa yang berperan penting, namun nyaris tak terlihat publik. Dia adalah jaksa Wayan Eka Widanta.
Selama persidangan drummer grup Band SID tersebut, Wayan Eka Widanta bagaikan 'borgol hidup'. Bagaimana tidak, Eka Widanta selalu menempel ketat Jerinx. Kadang dia pakai baju dinas jaksa, namun tak jarang terlihat mengenakan pakaian adat Bali. “Ini pengalaman gak terlupakan,” kenang Wayan Eka Widanta pada Bali Express (Jawa Pos Grup) baru-baru ini.
Tugas mengawal Jerinx dijalani Wayan Eka Widanta sejak pelimpahan tahap dua dari penyidik hingga persidangan selesai. Masyarakat tentu masih ingat di awal sidang secara online di Dit Krimsus Polda Bali, Suami Nora Alexandra itu sepakat dengan tim pembelanya menolak sidang atau walk out (WO).
“Saya bujuk dia, saya ajak bicara bai-baik hingga akhirnya dia bersedia melanjutkan sidang,” kata Eka Widanta.
Jaksa yang menjabat Kasi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Denpasar itu, mengatakan, bukan sekali itu saja Jerinx menciptakan situasi kontroversial. Publik sempat dihebohkan ulah Jerinx yang bermesraan dengan istrinya di dalam mobil tahanan.
Lagi-lagi, jaksa Eka Widanta berhasil menjernihkan polemik tersebut. Ia berasalasan kemanusiaan, istri Jerinx diizinkan berada dalam mobil tahanan. Toh tidak berlangsung lama. Nora dalam mobil tahanan dalam perjalanan dari gedung Dit Krimsus ke Rutan Polda Bali yang lokasinya hanya dipisahkan Jalan Raya WR Supratman, Denpasar.
Setelah hakim memutuskan persidangan secara tatap muka di PN Denpasar, jaksa juga banyak memberikan kelonggaran bagi Jerinx. Baik untuk bercakap-cakap dengan keluarga, terutama ibu kandungnya, Ida Rsi Bujangga dari Griya Sayan, Ubud atau dengan keluarga inti lainnya.
“Saya prinsipnya menjaga agar sidang berlangsung aman, tertib dan berajalan sesuai prosedur," ungkap jaksa kelahirann Tulikup, Gianyar itu.
Proses persidangan kasus yang menyita perhatian publik, diakui Eka Widanta tidaklah mudah. Situasi di luar sidang turut memberikan kontribusi suksesnya persidangan.
“Jerinx itu baik setelah saya sering bicara selama mengawal sidang. Dia harus sabar dalam menjalani proses hukumnya,” kata jaksa penghobi burung ini.