GIANYAR, BALI EXPRESS - Wakapolda Bali Brigjen Pol Rockye Harri Langie, S.I.K., M.H beserta pejabat utama Polda Bali mengunjungi Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Rabu (13/1).
Kunjungan Wakapolda Bali ke wilayah Desa Pejeng Kangin ini, untuk memantau pasca puluhan warga setempat terpapar Covid-19 dari klaster keluarga.
"Kami mendatangi wilayah Desa Pejeng Kangin di Kecamatan Tampaksiring Gianyar tepatnya di Banjar Pengembungan, untuk memantau situasi di lokasi klaster dan menanyakan kronologis terjadinya klaster yang diduga klaster keluarga ini," ujar Brigjen Pol Rockye.
Dalam kunjungan tersebut, ditanyakan pula terkait langkah-langkah yang dilakukan oleh instansi terkait terhadap adanya penyebaran klaster keluarga di wilayah tersebut.
"Memberikan saran juga untuk melaksanakan pengawasan ketat terhadap warga yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 agar melakukan karantina untuk menghindari aktivitas lain yang dapat meningkatkan penyebaran virus Covid-19," katanya.
Disinggung terkait pelaksanaan rapid test antigen yang direncanakan akan dilakukan secara massal Kamis (14/1) di wilayah tersebut, Wakapolda Bali meminta untuk disiapkan tempat yang strategis dan mengatur makanisme pelaksanaan kegiatan rapid test antigen massal. Diharapkannya, petugas agar mempersiapkan diri semaksimal mungkin, baik fisik dan kelengkapan tugas lainnya.
Sedangkan Kapolres Gianyar, AKBP I Dewa Made Adnyana, S.I.K., S.H., M.H mengatakan, terkait kunjungan Wakapolda Bali dan pejabat utama Polda Bali ke wilayah Banjar Pengembungan, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring Gianyar, memang untuk memantau situasi.
"Beliau melakukan kunjungan ke Desa Pejeng Kangin untuk memantau situasi lokasi klaster penyebaran Covid-19 di wilayah ini. Diberikan juga arahan untuk melakukan pengawasan ketat kepada anggota dan diharapkan melaksanakan tugas sebaik-baiknya," tandasnya.
Sebanyak empat rumah yang teridiri dari 30 warga di Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar jalani isolasi. Hal itu dilakukan lantaran dua orang terkonfirmasi sedang jalani perawatan di runah sakit, sedangkan 28 orang penghuni lainnya menjalani karantina.