DENPASAR, BALI EXPRESS – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali turut mempengaruhi dunia olahraga.
Dalam masa persiapan menuju PON XX/2021, KONI Bali kembali mendapat tantangan, yakni terbatasnya latihan atlet Pelatda Pekan Olahraga Nadional (PON) karena aturan pemerintah tersebut. Oleh karena itu, Surat Edaran (SE) terkait pembatasan pelaksanaan kegiatan olahraga pun diberikan kepada seluruh cabor anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali.
Binpres KONI Bali, I Nyoman Yamadhiputra yang dikonfirmasi Senin (5/7) mengatakan, langkah itu dilakukan demi keselamatan bersama. “Yang terpenting kesehatan yang utama. Kalau ada yang terpapar satu saja, kan bisa berantakan persiapannya. Jadi, atlet harus bisa memaklumi dan berlatih secara mandiri di rumah masing-masing sementara ini,” tegas Yamadhiputra.
Pihaknya tak bisa berbicara banyak, mengingat tak ada pilihan yang ideal di tengah situasi yang tak ideal seperti sekarang. Jika ditanya mengenai kerugiannya, sudah jelas pasti ada.
“Jadi seperti kembali ke awal waktu masa pandemi. Atlet berlatih di rumah masing-masing. Waktu dua minggu lebih itu jelas terasa, karena sekarang sudah memasuki masa persiapan khusus,” imbuhnya.
Namun, KONI Bali tetap memantau hasil latihan itu, yakni atlet dan pelatih wajib melaporkan hasil latihannya yang kemudian diunggah di web yang sudah disediakan KONI Bali. Bahkan, hal ini sudah dilakukan sejak awal pandemi sampai sekarang.
“Tetap kami pantau dan atlet serta pelatih wajib melaporkan hasilnya. Ya meskipun kami paham dan dapat maklumi tidak semua cabor saat ini yang latihannya maskimal karena PPKM Darurat ini. Terutama mereka yang berlatih di outdoor dengan,” tandas Yamadhiputra.