DENPASAR, BALI EXPRESS- Pengprov Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Bali sudah mulai memetakan peluang demi tiket lolos menuju PON 2024 mendatang. Pasalnya, target tiket serta medali di PON XXI/Aceh-Sumut 2024 minimal meningkat dari PON Papua lalu.
Menurut Ketua Umum Pengprov PABSI Bali I Wayan Bun Setiadi, pemetaan itu terutama soal kelas yang diikuti. Bahkan tak menutup kemungkinan lifter yang tengah disiapkan saat ini nantinya turun bukan di kelas spesialisnya.
“Kalau di PON 2020 lalu kan Bali hanya lolos satu orang saja yakni Ketut Banat Ariana dan dia meraih perunggu. Di PON selanjutnya kami ingin meningkat, minimal lolos lebih dari satu dengan medali yang meningkat juga,” beber Bun Setiadi, Senin (6/3).
Oleh karena itu, langkah yang dilakukan pihaknya yakni berkoordinasi dengan beberapa pengprov yang di kelas tersebut tidak terdapat lifter unggulan atau levelnya sudah internasional.
Kalau dipaksakan turun di kelas yang terdapat atlet level dunia, khawatirnya peluang menipis dan target bisa sirna. Apalagi lifter Bali saat ini, mayoritas muda yang dari segi jam terbang dan pengalaman nasional masih belum setingkat Banat Ariana. “Tapi di tengah pemetaan itu, lifter Bali kini terus digembleng di sentra PABSI Bali. Target kami 3-4 orang bisa lolos ke PON 2024,” tegas pria yang akrab disapa Obit ini.
Selain itu, ada langkah lainnya yang kini tengah dijajaki oleh Pengprov PABSI Bali yakni memanggil lifter senior. Salah satunya lifter putri berpengalaman Sinta Damariani. Hanya saja kata Obit, belum ada kepastian Sinta akan bergabung atau tidak karena Sinta saat ini lebih banyak berkutat sebagai pelatih. “Sambil jalan kami akan melihat perkembangannya. Kalau misalnya atlet senior tak bersedia, kami akan maksimalkan yang ada,” tandasnya.
Reporter: I Dewa Made Krisna Pradipta
DENPASAR, BALI EXPRESS- Pengprov Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Bali sudah mulai memetakan peluang demi tiket lolos menuju PON 2024 mendatang. Pasalnya, target tiket serta medali di PON XXI/Aceh-Sumut 2024 minimal meningkat dari PON Papua lalu.
Menurut Ketua Umum Pengprov PABSI Bali I Wayan Bun Setiadi, pemetaan itu terutama soal kelas yang diikuti. Bahkan tak menutup kemungkinan lifter yang tengah disiapkan saat ini nantinya turun bukan di kelas spesialisnya.
“Kalau di PON 2020 lalu kan Bali hanya lolos satu orang saja yakni Ketut Banat Ariana dan dia meraih perunggu. Di PON selanjutnya kami ingin meningkat, minimal lolos lebih dari satu dengan medali yang meningkat juga,” beber Bun Setiadi, Senin (6/3).
Oleh karena itu, langkah yang dilakukan pihaknya yakni berkoordinasi dengan beberapa pengprov yang di kelas tersebut tidak terdapat lifter unggulan atau levelnya sudah internasional.
Kalau dipaksakan turun di kelas yang terdapat atlet level dunia, khawatirnya peluang menipis dan target bisa sirna. Apalagi lifter Bali saat ini, mayoritas muda yang dari segi jam terbang dan pengalaman nasional masih belum setingkat Banat Ariana. “Tapi di tengah pemetaan itu, lifter Bali kini terus digembleng di sentra PABSI Bali. Target kami 3-4 orang bisa lolos ke PON 2024,” tegas pria yang akrab disapa Obit ini.
Selain itu, ada langkah lainnya yang kini tengah dijajaki oleh Pengprov PABSI Bali yakni memanggil lifter senior. Salah satunya lifter putri berpengalaman Sinta Damariani. Hanya saja kata Obit, belum ada kepastian Sinta akan bergabung atau tidak karena Sinta saat ini lebih banyak berkutat sebagai pelatih. “Sambil jalan kami akan melihat perkembangannya. Kalau misalnya atlet senior tak bersedia, kami akan maksimalkan yang ada,” tandasnya.
Reporter: I Dewa Made Krisna Pradipta