JEMBRANA, BALI EXPRESS – Penyelenggaraan Liga Antar Kampung (Tarkam) di Desa Tegal Badeng Barat (TBB), Kecamatan Negara, berakhir ricuh. Seorang penonton harus dilarikan ke Puskesmas dan selanjutnya dirujuk ke RSU Negara karena mengalami patah kaki, Kamis (9/3).
Informasi yang dihimpun Bali Express (Jawa Pos Group) pertandinga semi final turnamen sepakbola mini Liga Tarkam pada sore itu mempertemukan Tim Singo Edan, Desa Pengambengan melawan Tim Hijrah, Kelurahan Loloan Barat.
Tim Singo Edan unggul dengan skor 1 – 0. Gol tercipta pada menit-menit terakhir di babak kedua. Usai pertandingan, kericuhan terjadi. Peristiwa diduga dipicu euphoria yang berlebihan hingga berlanjut pada pelemparan botol air minum kemasan.
Liga Tarkam sendiri memperebutkan piala Tegal Badeng Barat Cup II 2023. Liga diikui 52 klub sepakbola mini seluruh Jembrana. Pertandingan sepakbola mini (Mini Soccer) dilaksanakan di lapangan umum Desa Tegal Badeng Barat mulai tanggal 2 Februari sampai 12 Maret 2023.
Perbekel Desa Tegal Badeng Barat I Made Sudiana yang dikonfirmasi Jumat (10/3) mengakui jika pada pertandingan semifinal kemarin tensi permainan terlihat mulai memanas. Kebetulan klub yang bertemu sama-sama memiliki suporter fanatik. Untuk mencegah keributan, pihaknya sebelumnya sudah mengantisipasinya dengan melibatkan TNI, Polri dan Banser. Dan selama pertandingan sampai selesai berlangsung aman.
Keributan mulai terlihat detik-detik terakhir saat Singo Edan menjebol gawang lawan. “Dari pantauan saya sendiri di lapangan, pemicunya ada yang mencipratkan air hingga saling lempar botol minuman, sehingga suasana semakin memanas. Kejadiannya setelah pertandingan selesai,” jelasnya.
Suasana semakin memanas dari teriakan suporter ibu-ibu kedua klub. Padahal pintu sudah dibuka untuk memudahkan penonton keluar. Akibat insiden keributan itu, seorang penonton mengalami patah pada kaki. Parahnya kaki korban yang patah itu baru sembuh dari cedera yang sama sekitar enam bulan lalu. “Anak yang kakinya patah itu dibawa ke pos depan. Karena ada yang terluka, teman-temannya tidak terima, sehingga suasana kembali memanas. Dari TNI juga ada yang terluka, tapi tidak serius,” paparnya.
Untuk kelanjutan pertandingan pihaknya akan memanggil dan mempertemukan official dari empat klub itu untuk duduk bersama. “Saya serahkan kepada mereka bagaimana baiknya. Saya juga masih menunggu dari ketua panitia. Kalau saya sendiri lebih baik dihentikan, supaya tidak menimbulkan korban lagi,” pungkasnya.