29.8 C
Denpasar
Friday, March 24, 2023

PON untuk Tingkatkan Mutu Pembinaan Atlet

JAKARTA, BALI EXPRESS- Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara pada 8 hingga 20 September 2024 bakal menjadi tantangan tersendiri. Sebab, itu merupakan ajang multievent terbesar tanah air yang diselenggarakan di dua tempat dan juga peserta terbanyak dengan total 38 provinsi.

Empat provinsi pemekaran Papua dan Papua Barat yaitu Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah, bakal menjalani debutnya di PON XXI. Perwakilan Panitia Besar (PB) PON XXI 2024 Baharudin Siagian menyatakan, menjelang event, pihaknya terus mengebut persiapan dengan membangun venue pertandingan.

“Nanti stadion untuk atletik serta martial arts dibangun di akhir Maret, akan ada peletakan batu pertama. Kami rencanakan selesai Desember 2023,” ujar Baharudin Siagian saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (12/3). Selain itu, juga ada beberapa venue yang direnovasi. Seperti tempat futsal, renang, bowling dan lapangan tembak.

Baca Juga :  Spaso Bersinar di Klub, Kurang Dilirik Timnas

Perihal koordinasi dengan Aceh yang juga sebagai penyelenggara, Baharudin menyatakan, persiapan intens dilakukan secara bertahap sejak 2019.

PON yang diikuti 38 provinsi ini diketahui sebagai arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas (Ratas) sebelumnya. Artinya provinsi daerah otonom baru (DOB) pemekaran provinsi akan mengikuti PON. KONI Pusat pun segera membentuk KONI Provinsi di empat DOB tersebut. Mereka juga diundang dalam Rakernas KONI 2023.

Ketua KONI Pusat Marciano Norman menyatakan, agenda utama Rakernas yang diikuti 72 cabor dan 38 KONI Provinsi itu adalah mengevaluasi program kerja yang sebelumnya. Selain itu, pihaknya juga melihat pelatnas-pelatnas yang sekarang sedang disiapkan untuk mengikuti SEA Games di Kamboja, Asian Games Tiongkok, dan Olimpiade Paris 2024.

Dalam Rakernas yang bertema Sinergitas dan Soliditas Pemangku Kepentingan Olahraga Mengantar Atlet Meraih Juara, Marciano mengajak seluruh pemangku kepentingan olahraga bersatu untuk menjabarkan kebijakan pemerintah tentang olahraga.

Baca Juga :  100 Hari Jelang Porprov, Sejumlah Vanues Belum Rampung

“Untuk sama-sama kami meningkatkan kualitas pembinaan atlet dan tata kelola organisasi olahraga agar ke depan olahraga bisa mengangkat Indonesia dalam keikutsertaannya pada single atau multievent internasional,” terang Marciano Norman.

Salah satu yang terpenting adalah kebersamaan dan persatuan. Oleh sebab itu, Marciano juga mengajak seluruh pihak sinergi dan solid sebagai satu kesatuan yang memiliki tujuan sama. Yakni mengangkat harkat dan martabat Indonesia. Olahraga dapat menjadi garda pemersatu bangsa karena semestinya dalam olahraga, tidak ada kelompok yang terpecah-pecah. ”Kami semua bersatu untuk Merah Putih,” kata Marciano Norman.

Dalam upaya menyatukan berbagai kelompok, KONI Pusat telah menggandeng perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mendukung peningkatan kualitas pembinaan olahraga. Salah satunya guna menerapkan sport science meningkatkan performa atlet. (jpg/wan)

 


JAKARTA, BALI EXPRESS- Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara pada 8 hingga 20 September 2024 bakal menjadi tantangan tersendiri. Sebab, itu merupakan ajang multievent terbesar tanah air yang diselenggarakan di dua tempat dan juga peserta terbanyak dengan total 38 provinsi.

Empat provinsi pemekaran Papua dan Papua Barat yaitu Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah, bakal menjalani debutnya di PON XXI. Perwakilan Panitia Besar (PB) PON XXI 2024 Baharudin Siagian menyatakan, menjelang event, pihaknya terus mengebut persiapan dengan membangun venue pertandingan.

“Nanti stadion untuk atletik serta martial arts dibangun di akhir Maret, akan ada peletakan batu pertama. Kami rencanakan selesai Desember 2023,” ujar Baharudin Siagian saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (12/3). Selain itu, juga ada beberapa venue yang direnovasi. Seperti tempat futsal, renang, bowling dan lapangan tembak.

Baca Juga :  100 Hari Jelang Porprov, Sejumlah Vanues Belum Rampung

Perihal koordinasi dengan Aceh yang juga sebagai penyelenggara, Baharudin menyatakan, persiapan intens dilakukan secara bertahap sejak 2019.

PON yang diikuti 38 provinsi ini diketahui sebagai arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas (Ratas) sebelumnya. Artinya provinsi daerah otonom baru (DOB) pemekaran provinsi akan mengikuti PON. KONI Pusat pun segera membentuk KONI Provinsi di empat DOB tersebut. Mereka juga diundang dalam Rakernas KONI 2023.

Ketua KONI Pusat Marciano Norman menyatakan, agenda utama Rakernas yang diikuti 72 cabor dan 38 KONI Provinsi itu adalah mengevaluasi program kerja yang sebelumnya. Selain itu, pihaknya juga melihat pelatnas-pelatnas yang sekarang sedang disiapkan untuk mengikuti SEA Games di Kamboja, Asian Games Tiongkok, dan Olimpiade Paris 2024.

Dalam Rakernas yang bertema Sinergitas dan Soliditas Pemangku Kepentingan Olahraga Mengantar Atlet Meraih Juara, Marciano mengajak seluruh pemangku kepentingan olahraga bersatu untuk menjabarkan kebijakan pemerintah tentang olahraga.

Baca Juga :  Ketahanan Fisik Atlet Cricket PON Bali Butuh Digodok Lagi

“Untuk sama-sama kami meningkatkan kualitas pembinaan atlet dan tata kelola organisasi olahraga agar ke depan olahraga bisa mengangkat Indonesia dalam keikutsertaannya pada single atau multievent internasional,” terang Marciano Norman.

Salah satu yang terpenting adalah kebersamaan dan persatuan. Oleh sebab itu, Marciano juga mengajak seluruh pihak sinergi dan solid sebagai satu kesatuan yang memiliki tujuan sama. Yakni mengangkat harkat dan martabat Indonesia. Olahraga dapat menjadi garda pemersatu bangsa karena semestinya dalam olahraga, tidak ada kelompok yang terpecah-pecah. ”Kami semua bersatu untuk Merah Putih,” kata Marciano Norman.

Dalam upaya menyatukan berbagai kelompok, KONI Pusat telah menggandeng perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mendukung peningkatan kualitas pembinaan olahraga. Salah satunya guna menerapkan sport science meningkatkan performa atlet. (jpg/wan)

 


Most Read

Artikel Terbaru