DENPASAR, BALI EXPRESS – Cabang olahraga (cabor) Ikatan Beladiri Campuran Amatir (IBCA) atau mix martial art (MMA) akhirnya masuk dalam keanggotaan KONI. Peresmiannya dilaksanakan oleh Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman pada Rakernas KONI di Jakarta belum lama ini. Saat itu Marciano Norman menerima penyerahan pataka dari Ketua IBCA Marsekal Pertama (Marsma) I Made Susila Adnyana.
Sementara itu Ketua IBCA Marsma TNI I Made Susila Adnyana mengatakan bahwa seni beladiri campuran ini masuk dalam olahraga dipertandingkan dan terukur. Menurutnya, IBCA sudah tersebar di 31 provinsi di Indonesia. Pihaknya juga sudah punya perangkat pelaksanaan masing-masing. IBCA terus mensosialisasikan olahraga ini melalui media. Di samping itu sosialisasi juga dilakukan di level sekolah dan perguruan tinggi. “Hal yang cukup menggembirakan bahwa IBCA sudah punya 500 petarung amatir dari beberapa kelas,” tutur Susila Adnyana, Kamis (16/3).
Menurut I Made Susila Adnyana, IBCA berbeda dengan federasi beladiri lain yang sudah lebih dulu berdiri. Ada dua kelas yang difokuskan IBCA yakni stand fight dan ground fighting. Bahkan dalam waktu dekat ini, tambahnya, IBCA akan menggelar kejurnas pada bulan Mei 2023 di Bandung, dan untuk level Asia rencananya dilangsungkan di Denpasar pada Juli 2023 mendatang.
“Kami khusus ilmu beladiri campuran yang amatir. Di kelas amatir ini, kami akan wadahi dan akan kami bina di seluruh daerah sehingga nanti menjadi cikal-bakal bisa tembus ke professional,” tegas Susila Adnyana yang juga Ketua Kelompok Staf Ahli Komando Operasi Udara Nasional (Kapok Sahli Kopsudas) ini.
Reporter: I Dewa Made Krisna Pradipta
DENPASAR, BALI EXPRESS – Cabang olahraga (cabor) Ikatan Beladiri Campuran Amatir (IBCA) atau mix martial art (MMA) akhirnya masuk dalam keanggotaan KONI. Peresmiannya dilaksanakan oleh Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman pada Rakernas KONI di Jakarta belum lama ini. Saat itu Marciano Norman menerima penyerahan pataka dari Ketua IBCA Marsekal Pertama (Marsma) I Made Susila Adnyana.
Sementara itu Ketua IBCA Marsma TNI I Made Susila Adnyana mengatakan bahwa seni beladiri campuran ini masuk dalam olahraga dipertandingkan dan terukur. Menurutnya, IBCA sudah tersebar di 31 provinsi di Indonesia. Pihaknya juga sudah punya perangkat pelaksanaan masing-masing. IBCA terus mensosialisasikan olahraga ini melalui media. Di samping itu sosialisasi juga dilakukan di level sekolah dan perguruan tinggi. “Hal yang cukup menggembirakan bahwa IBCA sudah punya 500 petarung amatir dari beberapa kelas,” tutur Susila Adnyana, Kamis (16/3).
Menurut I Made Susila Adnyana, IBCA berbeda dengan federasi beladiri lain yang sudah lebih dulu berdiri. Ada dua kelas yang difokuskan IBCA yakni stand fight dan ground fighting. Bahkan dalam waktu dekat ini, tambahnya, IBCA akan menggelar kejurnas pada bulan Mei 2023 di Bandung, dan untuk level Asia rencananya dilangsungkan di Denpasar pada Juli 2023 mendatang.
“Kami khusus ilmu beladiri campuran yang amatir. Di kelas amatir ini, kami akan wadahi dan akan kami bina di seluruh daerah sehingga nanti menjadi cikal-bakal bisa tembus ke professional,” tegas Susila Adnyana yang juga Ketua Kelompok Staf Ahli Komando Operasi Udara Nasional (Kapok Sahli Kopsudas) ini.
Reporter: I Dewa Made Krisna Pradipta