DENPASAR, BALI EXPRESS – KONI Bali mengimbau kepada pengprov cabang olahraga (cabor) agar jeli dalam menentukan atlet yang dikirim pada Pra-PON 2023 mendatang. Pasalnya menunjuk atlet untuk berpeluang meraih tiket PON 2024 itu bukan menggunakan satu acuan saja.
Ketua Umum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan saat ditemui di KONI Bali, Selasa (18/10) menjelaskan, cabor kini harus mendata serta memperhitungkan potensinya untuk mengikuti Pra-PON 2023. Apalagi setelah PON 2020 lalu, ada atlet yang sudah tidak bisa tampil lagi.
“Jadi dibutuhkan sports intelligence bagaimana memperhitungkan peluang yang dimiliki, termasuk melihat kekuatan provinsi lain. Saya rasa cabor sudah memahami ini, namun kami himbau agar mulai dipersiapkan karena Pra-PON sudah hitungan bulan ke depan,” ujarnya.
Momentum Porprov Bali XV/2022 ini disebutnya sangat tepat untuk pembentukan tim Pra-PON, akan tetapi Oka Darmawan tak memungkiri beberapa cabor memiliki pertimbangan masing-masing dalam membentuk tim Pra-PON, dimana Porprov bukan acuan satu-satunya.
“Karena ada beberapa cabang olahraga yang untuk lolos PON tidak ada Pra-PON, seperti judo misalnya yang memakai poin,” tegas mantan Ketua Umum Pengprov Perbasi Bali ini.
Oka Darmawan menambahkan, pasca PON XX/2020, seluruh pengprov cabor KONI Bali berbenah dan melakukan regenerasi. Dan saat ini momen Porprov Bali diharapkan prestasi itu terus ada dan berkesinambungan. “Saya sudah himbau kepada pengprov cabor agar berkontribusi nyata untuk prestasi, dengan catatan harus kerja keras dan nyata. Tanpa itu, akan sia-sia,” tutupnya.
Seperti diketahui, satu tahun yang lalu kontingen Bali sukses mencetak sejarah dengan berada di urutan 5 besar nasional di ajang PON XX/2020 Papua dengan prestasi 28 emas, 25 perak, dan 53 perunggu. Pencapaian ini memiliki makna yang berbeda yakni proses prestasi berkesinambungan mengalami peningkatan, namun disisi lain KONI Bali memiliki beban paling tidak minimal mempertahankan prestasi itu di PON 2024 mendatang. Pasalnya dari hajatan PON, posisi Bali terus merangkak naik hingga bertengger di lima besar. (dip)