DENPASAR, BALI EXPRESS – KONI Bali memastikan bagi masyarakat yang ingin menyaksikan pertandingan Porprov Bali XV/2022 mendatang digratiskan alias tidak dipungut karcis atau tiket masuk. Hanya saja ini berlaku bagi cabang olahraga yang memang memperbolehkan akses untuk penonton.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan saat dikonfirmasi di KONI Bali, Rabu (28/9). Menurutnya dari dulu hajatan Porprov Bali ini memang pesta rakyat dan masyarakat umum diperbolehkan untuk datang menyaksikan. “Tapi itu jika cabang olahraga tersebut memang bisa diakses oleh penonton. Kalau cabang olahraga khusus seperti menembak, panahan, dan yang beresiko lainnya kan tidak diperbolehkan,” ujar Oka Darmawan.
Prediksi Oka Darmawan, beberapa cabang olahraga yang akan menyedot banyak penonton adalah bola voli, sepakbola, futsal, bulutangkis, dan seluruh olahraga bela diri, termasuk olahraga lainnya. “Tinggal kini cabang olahraga itu mengemas dengan baik agar Porprov benar-benar menjadi pesta rakyat. Bisa dinikmati oleh atlet dan masyarakat luas. Gaung multi event olahraga Porprov Bali XV ini juga sudah kami sebarkan,” tegas mantan Ketua Umum Pengprov Perbasi Bali ini.
Lanjutnya, berbeda halnya jika statusnya single event, wajar jika pertandingan dipungut tiket seperti pada umumnya cabang olahraga basket antar pelajar, kejuaraan voli indoor antar klub dan semacamnya, dan lain sebagainya. Karena tujuan single event itu adalah juara dengan hadiah. Beda dengan multi event prestasi karena goal akhirnya adalah perebutan medali sekaligus pemantauan bibit atlet unggulan.
Oka Darmawan kembali menegaskan jika panitia penyelenggara dalam hal ini cabang olahraga bersangkutan dilarang mengambil tiket masuk kepada penonton dalam Porprov Bali mendatang. “Sekarang sistem kepanitiaan berbeda dibanding tuan rumah tunggal. Sekarang teknis pertandingan diserahkan ke pengprov cabang olahraga masing-masing,” tegasnya.
Namun KONI Bali tetap menyarankan kepada panitia penyelenggara (pengprov cabor) tetap melihat situasi di lapangan dan bisa dipertanggung jawabkan nantinya seperti keamanan, kesehatan, kebersihan, dan lainnya. Lantas bagaimana jika ada keinginan sponsor untuk masuk dalam salah satu pertandingan cabor? “Sampai sekarang belum ada pembahasan sejauh itu, meskipun logikanya memang boleh,” tandas Oka Darmawan.