28.7 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Ini Tiga Kemungkinan Sanksi Berat dari FIFA untuk PSSI

JAKARTA, BALI EXPRESS – Keputusan FIFA membatalkan posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 mengundang banyak polemik. Salah satunya sanksi yang membayangi sepak bola Indonesia. Dalam pernyataan resmi yang diunggah FIFA lewat situs resmi mereka, Rabu (29/3/2023), otoritas tertinggi sepak bola dunia itu tak hanya mengumumkan pencabutan status tuan rumah. Mereka juga telah mempersiapkan hukuman untuk PSSI.

FIFA belum membeberkan sanksi apa yang paling tepat dijatuhkan kepada Indonesia. “Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” bunyi pernyataan resmi dari FIFA.

Walau belum ada keputusan, tapi setidaknya ada tiga hukuman yang bisa diberikan FIFA kepada PSSI. Hukumannya pun dirasa cukup berat bagi dunia sepak bola Tanah Air.

1. PSSI Dibekukan FIFA. Jika merujuk dari potensi sanksi yang sempat disampaikan oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, sanksi terberat dari kasus ini adalah pembekuan. Jika ini terjadi, maka hukuman ini menjadi sanksi terberat. Hukuman ini dapat merembet kemana-mana, karena mempengaruhi banyak aspek sepak bola Tanah Air.

Baca Juga :  Polandia Tekuk Arab Saudi, Lewandowski Menangis Cetak Gol

2. Tidak Bisa Berpartisipasi di Agenda FIFA. Hukuman berikutnya bisa saja berkaitan penolakan FIFA untuk PSSI berpartisipasi di semua ajang kalender FIFA. Ini tentu saja menyakitkan karena semua tim nasional kelompok umur tak bisa mengikuti kejuaraan internasional yang bersifat resmi di bawah naungan FIFA.

3. Sulit Jadi Tuan Rumah di Masa Depan
Hukuman selanjutnya adalah sanksi penghapusan kesempatan untuk kembali dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga, termasuk rencana Indonesia melakukan bidding menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.

Hal ini juga bisa berpengaruh ke level lain, di mana federasi olahraga dunia lainnya dapat mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga, termasuk olimpiade.

Terkait peluang sanksi dari FIFA itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk bisa melobi FIFA agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi. Hal ini setelah FIFA memutuskan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Saya telah meminta Ketua Umum PSSI Bpk Erick Thohir untuk terus berupaya semaksimal mungkin agar sepak bola Indonesia tidak terkena sanksi, termasuk kesempatan untuk menjadi tuan rumah event-event internasional lainnya,” kata Jokowi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (30/3).

Baca Juga :  Tekuk Osasuna 2-0, Real Sociedad Puncaki Klasemen Liga Spanyol

Ia tak memungkiri, pencabutan tuan rumah Piala Dunia U-20 itu membuat banyak masyarakat Indonesia merasa kecewa. Jokowi pun merasakan hal serupa, kecewa dan sedih. “Saya tahu keputusan ini, membuat banyak masyarakat kecewa, saya pun sama juga merasakan hal itu kecewa dan sedih,” ucap Jokowi.

Meski demikian, mantan Wali Kota Solo ini meminta publik tak menyalahkan satu sama lain terkait pencabutan tuan rumah Piala Dunia U-20. Jokowi memberi semangat, agar sepak bola Indonesia lebih baik ke depan. “Tapi jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain, dan sebagai bangsa yang besar kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang,” tegas Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi meminta hal ini menjadi pembelajaran berharga. “Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional Indonesia,” pungkas Jokowi. (jpg/wid)

 


JAKARTA, BALI EXPRESS – Keputusan FIFA membatalkan posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 mengundang banyak polemik. Salah satunya sanksi yang membayangi sepak bola Indonesia. Dalam pernyataan resmi yang diunggah FIFA lewat situs resmi mereka, Rabu (29/3/2023), otoritas tertinggi sepak bola dunia itu tak hanya mengumumkan pencabutan status tuan rumah. Mereka juga telah mempersiapkan hukuman untuk PSSI.

FIFA belum membeberkan sanksi apa yang paling tepat dijatuhkan kepada Indonesia. “Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” bunyi pernyataan resmi dari FIFA.

Walau belum ada keputusan, tapi setidaknya ada tiga hukuman yang bisa diberikan FIFA kepada PSSI. Hukumannya pun dirasa cukup berat bagi dunia sepak bola Tanah Air.

1. PSSI Dibekukan FIFA. Jika merujuk dari potensi sanksi yang sempat disampaikan oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, sanksi terberat dari kasus ini adalah pembekuan. Jika ini terjadi, maka hukuman ini menjadi sanksi terberat. Hukuman ini dapat merembet kemana-mana, karena mempengaruhi banyak aspek sepak bola Tanah Air.

Baca Juga :  Usai Tekuk Ginting, Giliran Langkah Vito Diganjal Kunlavut

2. Tidak Bisa Berpartisipasi di Agenda FIFA. Hukuman berikutnya bisa saja berkaitan penolakan FIFA untuk PSSI berpartisipasi di semua ajang kalender FIFA. Ini tentu saja menyakitkan karena semua tim nasional kelompok umur tak bisa mengikuti kejuaraan internasional yang bersifat resmi di bawah naungan FIFA.

3. Sulit Jadi Tuan Rumah di Masa Depan
Hukuman selanjutnya adalah sanksi penghapusan kesempatan untuk kembali dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga, termasuk rencana Indonesia melakukan bidding menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.

Hal ini juga bisa berpengaruh ke level lain, di mana federasi olahraga dunia lainnya dapat mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga, termasuk olimpiade.

Terkait peluang sanksi dari FIFA itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk bisa melobi FIFA agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi. Hal ini setelah FIFA memutuskan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Saya telah meminta Ketua Umum PSSI Bpk Erick Thohir untuk terus berupaya semaksimal mungkin agar sepak bola Indonesia tidak terkena sanksi, termasuk kesempatan untuk menjadi tuan rumah event-event internasional lainnya,” kata Jokowi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (30/3).

Baca Juga :  Polandia Tekuk Arab Saudi, Lewandowski Menangis Cetak Gol

Ia tak memungkiri, pencabutan tuan rumah Piala Dunia U-20 itu membuat banyak masyarakat Indonesia merasa kecewa. Jokowi pun merasakan hal serupa, kecewa dan sedih. “Saya tahu keputusan ini, membuat banyak masyarakat kecewa, saya pun sama juga merasakan hal itu kecewa dan sedih,” ucap Jokowi.

Meski demikian, mantan Wali Kota Solo ini meminta publik tak menyalahkan satu sama lain terkait pencabutan tuan rumah Piala Dunia U-20. Jokowi memberi semangat, agar sepak bola Indonesia lebih baik ke depan. “Tapi jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain, dan sebagai bangsa yang besar kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang,” tegas Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi meminta hal ini menjadi pembelajaran berharga. “Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional Indonesia,” pungkas Jokowi. (jpg/wid)

 


Most Read

Artikel Terbaru