DENPASAR, BALI EXPRESS — Tertutup sudah mimpi pesepakbola muda Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia U20 setelah FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia. Pada Rabu (29/3) malam, federasi sepak bola dunia itu mengeluarkan rilis resmi terkait dicabutnya status host Indonesia.
Alasan utama pencabutan itu masih menjadi misteri. Apakah karena penolakan Israel atau yang lainnya. Namun dalam rilis itu, FIFA nampaknya belum percaya terkait keamanan di Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan lalu. Hal itu pun tertulis gamblang dalam pernyataan FIFA tersebut.
Yang dirugikan adalah mimpi pesepakbola muda Indonesia. Termasuk salah satu pemain muda Bali United, I Made Tito Wiratama yang sedang menjalani persiapan bersama skuad Garuda Muda.
Bersama rekannya dari Bali United, Kadek Arel Priyatna, Made Tito mengeluarkan curahan isi hatinya atas situasi pembatalan ini. Sebab, Made Tito baru pertama kali menjalani pemanggilan pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia dan dipersiapkan jelang tampil di ajang bergengsi antar dunia tersebut. “Sebelum ini, saya tidak pernah dipanggil timnas. Saya selalu berdoa agar bisa bermain di piala dunia,” ungkap Made Tito, Kamis (30/3).
Mimpi anak asal Buleleng ini hanya ingin membanggakan Indonesia dan Bali di pentas kompetisi sepak bola dunia. Berkat konsistensinya bermain bersama klub Bali United, Shin Tae-yong memberikan kesempatan untuk bergabung bersama skuad Merah Putih.
Namun sayang, setelah terjadinya beberapa penolakan oleh beberapa oknum atas keikutsertaan Israel untuk datang ke Indonesia, FIFA dengan tegas memberikan respons yang tidak diharapkan oleh seluruh pecinta sepak bola Indonesia. “Momen ini datang, tetapi sesuatu di luar harapan terjadi. Saya tidak bisa berkata-kata,” pungkas Made Tito.
Pasca pembatalan ini, pemusatan latihan Timnas Indonesia yang rencana diselenggarakan di Jakarta dan Korea Selatan kemungkinan besar akan batal.
Kedua pemain muda Bali United itu kemungkinan akan kembali bergabung dengan klubnya untuk menuntaskan tiga pertandingan sisa di musim ini. FIFA juga belum mengeluarkan sanksi atas situasi polemik sepak bola Indonesia karena gagal menyelenggarakan event dari FIFA.