28.7 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Sedih dan Kecewa, Timnas U-20 Kompak Kenakan Pita Hitam

JAKARTA, BALI EXPRESS – Rasa sedih yang mendalam harus dialami para penggawa Garuda Nusantara akibat pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Tunas-tunas muda memendam rasa kecewa lantaran tak bisa berlaga di pentas dunia.

“Perasaan kami tentu sangat sedih dan kecewa. Kami sudah latihan bersama sekitar dua tahun, tapi apa boleh buat. Kejadian ini buat mimpi kami terkubur,” ujar salah satu pemain timnas U-20, Kadek Arel Priyatna, dalam acara bincang-bincang di MNC News bertajuk ‘Jeritan Hati Pemain Timnas U-20’ di Jakarta, Kamis (30/3).

Kadek Arel yang datang bersama pemain timnas U-20 lainnya, Hugo Samir, kompak mengenakan pita hitam tepat di lengan sebelah logo Garuda. Raut wajah keduanya begitu muram dan kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan rasa kecewa yang mendalam.

Baca Juga :  Atasi Marquez, Bagnaia Raih Kemenangan Perdana MotoGP di Aragon

Dia menyebut pita hitam merupakan tanda bahwa telah terkuburnya mimpi anak muda Indonesia untuk bisa berlaga di pentas dunia. “Ini kami memakai simbol pita hitam, simbol duka cita terhadap Piala Dunia U-20 yang batal. Kami berharap para supporter juga bisa menggunakannya (pita hitam),” ajak Kadek Arel.

Kadek mengatakan, pengumuman pembatalan merupakan momen yang sangat menyedihkan bagi seluruh skuad timnas U-20. Para pemain dan seluruh ofisial tak kuasa menahan tangis saat mendapat informasi pembatalan.

Bagi Kadek Arel, hal ini kian menyakitkan lantaran salah satu pihak yang menolak adalah Gubernur Bali Wayan Koster. Kadek tidak menyangka kepala daerahnya justru malah menghambat mimpi anak-anak muda Indonesia untuk bisa bersaing di pentas dunia. “Jujur saya kaget, kepala daerah saya sendiri yang menolak Israel. Seharusnya itu kan bisa menambah wawasan wisatawan tentang Bali di mata dunia,” kata Kadek Arel. (jpg/wid)

Baca Juga :  Ganti Kiper, Polking Mengaku Bukan Sikap Tak Hormati Indonesia

 


JAKARTA, BALI EXPRESS – Rasa sedih yang mendalam harus dialami para penggawa Garuda Nusantara akibat pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Tunas-tunas muda memendam rasa kecewa lantaran tak bisa berlaga di pentas dunia.

“Perasaan kami tentu sangat sedih dan kecewa. Kami sudah latihan bersama sekitar dua tahun, tapi apa boleh buat. Kejadian ini buat mimpi kami terkubur,” ujar salah satu pemain timnas U-20, Kadek Arel Priyatna, dalam acara bincang-bincang di MNC News bertajuk ‘Jeritan Hati Pemain Timnas U-20’ di Jakarta, Kamis (30/3).

Kadek Arel yang datang bersama pemain timnas U-20 lainnya, Hugo Samir, kompak mengenakan pita hitam tepat di lengan sebelah logo Garuda. Raut wajah keduanya begitu muram dan kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan rasa kecewa yang mendalam.

Baca Juga :  Atlet Banyak Merangkap, FOPI Bali Hanya Siapkan Kuota 12 Atlet Pra-PON

Dia menyebut pita hitam merupakan tanda bahwa telah terkuburnya mimpi anak muda Indonesia untuk bisa berlaga di pentas dunia. “Ini kami memakai simbol pita hitam, simbol duka cita terhadap Piala Dunia U-20 yang batal. Kami berharap para supporter juga bisa menggunakannya (pita hitam),” ajak Kadek Arel.

Kadek mengatakan, pengumuman pembatalan merupakan momen yang sangat menyedihkan bagi seluruh skuad timnas U-20. Para pemain dan seluruh ofisial tak kuasa menahan tangis saat mendapat informasi pembatalan.

Bagi Kadek Arel, hal ini kian menyakitkan lantaran salah satu pihak yang menolak adalah Gubernur Bali Wayan Koster. Kadek tidak menyangka kepala daerahnya justru malah menghambat mimpi anak-anak muda Indonesia untuk bisa bersaing di pentas dunia. “Jujur saya kaget, kepala daerah saya sendiri yang menolak Israel. Seharusnya itu kan bisa menambah wawasan wisatawan tentang Bali di mata dunia,” kata Kadek Arel. (jpg/wid)

Baca Juga :  Ganti Kiper, Polking Mengaku Bukan Sikap Tak Hormati Indonesia

 


Most Read

Artikel Terbaru