BULELENG, BALI EXPRESS-Musim hujan memang kerap ditunggu-tunggu. Namun juga terkadang dianggap sebagai kendala bagi orang yang akan memiliki hajatan maupun untuk upacara yadnya. Di Bali, juru terang (pawang hujan) kerap dibutuhkan untuk membantu menghalau hujan agar acara berjalan lancar.
Jro Panca menyebut, ada empat metode yang biasanya digunakan untuk nerang atau menghalau hujan, di antaranya dengan memohon, menggunakan paica atau benda-benda pusaka, mengunakan gagelaran atau ajian, dan mutering aksara. Nerang dengan cara memohon dan menggunakan paica, tidak langsung memberi efek kepada juru terang. Namun nerang dengan metode gagelaran dan mutering aksara, memberi efek langsung kepada juru terang.
Pawang hujan atau yang lebih dikenal juru terang di Bali menjadi budaya yang mudah ditemui, apalagi ketika ada hajatan. Di Bali, jasa juru terang kerap kali dipakai dalam acara palebonan ida pedanda. Cara seorang juru terang berbeda-berbeda dalam menghalau hujan. Lalu bagaimanakah cara kerja seorang juru terang?