27.6 C
Denpasar
Monday, March 20, 2023
- Advertisement -spot_img
- Mobile -spot_img

TAG

radikalisme

Radikalisme Berpotensi Memicu Konflik Sosial dan Disintegrasi Bangsa

Jangan sampai internet berubah fungsi, dari yang awalnya untuk menambah ilmu pengetahuan dan networking bisnis, malah menjadi ajang penyebaran hoaks dan konten radikalisme. Ketika anak-anak muda nyaris kecanduan internet dan membuka media sosial tiap hari, maka mereka harus dibekali dengan literasi digital. Tujuannya agar selamat dari bujukan kelompok radikal.

Cegah Penyebaran Radikalisme Dengan Penguatan Nasionalisme

Untuk menghapus radikalisme dari Indonesia maka masyarakat harus dikuatkan rasa nasionalismenya, sejak kecil hingga dewasa. Pengajaran tentang nasionalisme amat penting, tak hanya di sekolah tetapi juag di rumah. Dengan begitu maka kelompok radikal tidak bisa berkembang di negeri ini.

Mewaspadai Penyebaran Radikalisme pada Generasi Muda

Nurwakhid mengatakan indikator pertama adalah generasi milenial dan gen Z diduga sudah anti-pancasila, pro khilafah atau pro ideologi transnasional. Kedua, generasi tersebut menurut Nurwakhid sudah memiliki paradigma intoleran terhadap keragaman dan perbedaan.

Lindungi Generasi Muda dari Radikalisme

          Sehingga generasi muda harus mendapatkan perlindungan agar mereka tidak menjadi agen paham radikal. Duta Damai yang diisi oleh generasi muda harus mampu membuat terobosan dalam menyebarkan konten perdamaian dan persatuan.

Ciptakan Tahun Baru Kondusif, Radikalisme dan Terorisme Perlu Diantisipasi

Sudah menjadi sebuah tanggung jawab yang patutuntukdiembansecarabersama-sama, bahwa seluruh elemen masyarakat harus turut berpartisipasi untuk mencegahpenyebaranpahamradikalisme yang berpotensimengarah pada terorisme, khusus menjelang perayaan tahun baru. Apabila paham-paham intoleran tersebut mampu diredam, maka juga akan mampu terus meningkatkan iklim demokrasi yang sangat kondusif di Tanah Air.

Bersinergi Tangkal Radikalisme di Medsos Wujudkan Ruang Siber Positif

Media sosial merupakan sarana mudah untuk menyebarkan apapun, keberadaan internet telah membuat informasi dapat tersebar dalam hitungan detik, tentu saja diperlukan sinergitas antara masyarakat dan aparat untuk meredam penyebaran paham radikal.

Kampus Berperan Penting Cegah Radikalisme

Kampus merupakan tempat untuk belajar dan meraih prestasi. Mahasiswa adalah agen perubahan dan diperbolehkan berorganisasi serta berunjuk rasa. Namun jangan sampai ketika berorganisasi mereka teracuni oleh ajaran radikalisme dan terorisme. Jangan sampai kampus diracuni oleh radikalisme dan mahasiswanya jadi radikal, oleh karena itu wajib ada pencegahan dari pihak kampus.

Negara Tidak Boleh Kalah Hadapi Radikalisme

Meski ada pengeboman di Kota Bandung yang bermotif balas dendam, pemerintah tidak akan pernah gentar dalam melawan para teroris. Negara tidak akan kalah dalam menghadapi radikalisme dan terorisme. Kelompok teroris akan terus diburu sampai mereka pergi dari Indonesia. Masyarakat juga dihimbau untuk tidak pro ideologi radikal karena berbahaya bagi masa depan bangsa.

Bersatu Melawan Radikalisme dan Terorisme

          Oleh karena itu, masyaraat perlu bersatu dalam upaya melawan radikalisme dan terorisme yang secara nyata mengancam persatuan dan kesatua bangsa.

Cegah Radikalisme Sejak di Lingkungan Keluarga

Untuk mencegah radikalisme dan terorisme di Indonesia maka bisa dimulai dari lingkungan terdekat, yakni keluarga. Orang tua wajib menanamkan nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, dan pluralisme. Mereka juga mengajari anak-anaknya mengenai bahaya terorisme dan radikalisme, serta terus memantau agar pergaulannya tidak salah jalan. Jangan sampai ada anak yang direkrut jadi teroris dan orang tuanya tidak mengetahuinya.

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img